Vulnerable dalam bahasa Indonesia adalah rentan atau lemah. Suatu kata sifat yang sangat aku hindari untuk bertahun tahun lamanya. Sebagai seorang anak tunggal, aku dituntut untuk menjadi seorang yang mandiri, kuat/tidak lemah, berpendirian teguh dan kuat. satu hal yang aku hindari adalah menjadi seorang yang lemah atau memperlihatkan kelemahannku didepan umum.
Selama beberapa tahun itu juga aku berusaha untuk menjadi seorang yang mandiri, tidak bergantung kepada siapapun, my attitude was like "it will be nice if you join me but i'm also okay if i'm alone".
Kepercayaan diriku akan bertambah saat ada teman yang bilang "vika, kamu wanita yang kuat" atau "vika, aku kagum karena kamu mandiri" tapi kemudian ada sesuatu yang salah, ada lubang yang tidak bisa aku tutupi.
Dan kemudian aku menemukan TED talk by Brené Brown: The power of vulnerability . Dalam diskusinya dia menyatakan kurang lebih seperti ini "we numb vulnerability, but the thing is we can not numb our selected feeling. if we numb vulnerability then we numb joy, happiness, etc " .
dan kemudian itu seperti Moment of awakening selama ini aku menutupi kelemahan ku dan berusahan untuk menjadi seorang yang kuat sehingga aku lupa bahwa aku juga harus menerima kelemahanku that it's ok to be imperfect. Tapi tentu tak semudah itu aku menerima kata sifat tersebut dan mempraktekkannya dalam kehidupan nyata. Contohnya adalah attitude "i'm okay if i'm alone", the truth is nope i'm not okay.... i need a companion, a soul mate to comfort my soul. Yet, i still feel ashamed to say that to him.
So i'm still learning how to be vulnerable, how to embrace it........
"In order to connection can happen, we have to allow ourselves to be seen, really seen. vulnerability seen. To love with our Whole heart even though there is no guarantee , to practice gratitude and joy , to believe that we are good enough "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar