Rabu, 15 April 2015

Road Trip ke desa Biduk-Biduk

Biduk-Biduk adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Berau di Kalimantan Timur. Hal yang membuat desa Biduk-Biduk ini terkenal adalah adanya Danau dua rasa nan jernih bernama Danau Labuan Cermin. Danau inilah yang membuat saya tertarik untuk mengunjungi desa biduk-biduk yang letaknya kurang lebih 6 jam dari Tanjung Redep atau 20 jam dari Balikpapan.

Saya dan teman-teman memilih jalur darat , kami menggunakan jasa Pak Ahmad (+6285259999978) untuk mengantarkan kami ke desa Biduk-Biduk. Beliau merupakan supir regular travel dari Biduk-Biduk ke Samarinda dengan harga PP RP.700.000/orang atau kitapun bisa men-charter mobil pak Ahmad ini. Karena Pak Ahmad memang berasal dari Desa Biduk-Biduk, Beliau sangat mahir dan mengetahui medan jalan,, kami pun merasa aman selama perjalanan.

Untuk mencapai Desa Biduk-Biduk memang diperlukan stamina yang kuat, tapi panorama yang disajikan selama perjalanan sangatlah Indah, dijamin kamu akan menikmatinya. Hal yang paling berkesan selama trip ini adalah pada saat pukul 01.00 dini hari, kami baru bisa menyebrang menggunakan fery lokal tanpa asuransi , perasaan antara takut tiba-tiba kapal akan tenggelam atau soal adanya buaya sungai yang ganas. Lalu mobil kamipun terjebak didalam lumpur di tengah-tengah hutan (karena pak Ahmad mengambil jalan pintas agar kami bisa segera sampai), untunglah ada teman pak Ahmad di mobil lain yang membantu kami. (FYI, kami hanya menggunakan mobil xenia, jadi bisa dibayangkan semahir apa supir-supir asli Biduk-biduk).


Dan kemudian sampailah kami di desa Biduk-Biduk pada dini hari, sekitar jam 03.00 pagi. Jalanan di desa biduk-biduk ini bisa di bilang baru, angin pantai pun langsung terasa. Kami menginap di penginapan sylvia. Dengan tarif 175.000 - 200.000 (mendapat sarapan). Penginapannya nyaman namun karena air tawar di desa biduk-biduk ini langka maka jangan heran kalau air di penginapan ini payau.Listrik di desa biduk-biduk hanya dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi.

Sunrise tepat di depan penginapan
  
Pemandangan di depan penginapan

Pemandangan pantai di depan penginapan

Setelah sunrise, walaupun mendung tapi pemandangannya tetap indah

Welcome to Labuan Cermin Lake 


Labuan Cermin

Magnificent view of Labuan Cermin Lake




Labuan Cermin
My Life time Bucket list - Visit Labuan Cermin (checked)

Labuan Cermin

Labuan Cermin


Labuan Cermin

Labuan Cermin

Labuan Cermin

Labuan Cermin

Labuan Cermin

Labuan Cermin

Labuan Cermin

Labuan Cermin





Pintu masuk ke labuan cermin

sapi dan kambing dibiarkan hidup bebas

Hati-hati jangan sampai nambark :P





So, Here are the only one tips about visiting Biduk-Biduk village/Labuan Cermin :

1. Untuk mendapatkan pemandangan yang indah, Kunjungi danau labuan cermin pada pukul 10.00 pagi sampai pukul 02.00 siang dimana matahari sedang berada di atas.

Sisanya, just enjoy your moment. Talk to local villager, drop your camera and Feel the wind.


Oia, selain danau labuan cermin kamu juga bisa mengunjungi Pulau kaniungan besar, Pulau kaniungan Kecil, dan beberapa Air terjun di teluk sumbang. Hanya dengan menyewa kapa di teluk sulaiman, rate kapal rata-rat sekitar 500.000 untuk satu hari penuh.




Dibawah ini adalah budget kasaran untu mengunjungi desa Biduk-Biduk (Di luar makan+pengeluaran Pribadi)

Keterangan Biaya
Travel Samarinda- Biduk biduk PP 700000
Penginapan (185.000 X2 ) / 2 orang 185000
Sewa Kapal ke Labuan Cermin (100.000/5 Orang) 20000
Sewa Kapal Ke Pulau (500.000/5 Orang) 100000
Total  1005000





To Embrace Vulnerability

Vulnerable dalam bahasa Indonesia adalah rentan atau lemah. Suatu kata sifat yang sangat aku hindari untuk bertahun tahun lamanya. Sebagai seorang anak tunggal, aku dituntut untuk menjadi seorang yang mandiri, kuat/tidak lemah, berpendirian teguh dan kuat. satu hal yang aku hindari adalah menjadi seorang yang lemah atau memperlihatkan kelemahannku didepan umum.

Selama beberapa tahun itu juga aku berusaha untuk menjadi seorang yang mandiri, tidak bergantung kepada siapapun, my attitude was like "it will be nice if you join me but i'm also okay if i'm alone".

Kepercayaan diriku akan bertambah saat ada teman yang bilang "vika, kamu wanita yang kuat" atau "vika, aku kagum karena kamu mandiri" tapi kemudian ada sesuatu yang salah, ada lubang yang tidak bisa aku tutupi.

Dan kemudian aku menemukan TED talk by  BrenĂ© Brown: The power of vulnerability . Dalam diskusinya dia menyatakan kurang lebih seperti ini  "we numb vulnerability, but the thing is we can not numb our selected feeling. if we numb vulnerability then we numb joy, happiness, etc " .
dan kemudian itu seperti Moment of awakening selama ini aku menutupi kelemahan ku dan berusahan untuk menjadi seorang yang kuat sehingga aku lupa bahwa aku juga harus menerima kelemahanku that it's ok to be imperfect. Tapi tentu tak semudah itu aku menerima kata sifat tersebut dan mempraktekkannya dalam kehidupan nyata. Contohnya adalah attitude "i'm okay if i'm alone", the truth is nope i'm not okay.... i need a companion, a soul mate to comfort my soul. Yet, i still feel ashamed to say that to him.

So i'm still learning how to be  vulnerable, how to embrace it........

"In order to connection can happen, we have to allow ourselves to be seen, really seen. vulnerability seen. To love with our Whole heart even though there is no guarantee , to practice gratitude and joy , to believe that we are good enough "



Senin, 13 April 2015

Si Iteung Nyaba ka Amerika


Amerika...... teringat saat kecil dulu ayah mempunyai sebuah buku terbitan dari VOA, isinya tentang informasi dasar soal negara tersebut. Saat itu aku bertanya dalam hati, apakah mungkin aku bisa pergi ke sana? Bisa dibilang saat kecil dulu pengetahuanku soal negara-negara didunia ini lumayan banyak, terimakasih kepada mama yang membelikan ATLAS pada saat aku kelas 3 SD. ATLAS, kumpulan peta yang disatukan dalam satu buku itu selalu menjadi buku yang setia menemani disetiap sore. Entahlah, mungkin pada saat itulah aku mulai menganggap jika dunia itu luas tapi terhubung dan ada suatu keyakinan bahwa suatu saat aku akan bisa pergi ke temat yang selama ini hanya aku bisa bayangkan lewat halaman peta. 

Sedikit soal orangtua ku, ayah adalah seorang welder atau dalam bahasa Indonesianya Tukang las dan ibu adalah seorang guru PNS. Suatu anugrah terbesar yang Allah SWT berikan adalah terlahir menjadi anak mereka. Mereka adalah orangtua yang selalu mendukung mimpi anaknya. Mereka adalah orang-orang yang telah menanamkan suatu keyakinan, keyakinan bahwa apapun mimpi atau kemauan semua bisa tercapai. 

May 2013 jadilah saat pertama kali aku berpergian ke luar negeri, ya pergi ke Amerika. Si iteung nyaba kota berubah jadi si iteung nyaba ka Amerika :) . Sebagai First time traveler tak banyak yang aku siapkan, yang aku pikirkan saatu itu ya biarkan lah mengalir begitu saja jadikan pengalaman baru dan pengalaman baru itu nanti akan menjadi guru. 

Berikut adalah pengalaman yang saya jadikan guru untuk perjalan-perjalanan berikutnya :
1. Prepare all the supported documents and make it easy to find.Prepare all the documents like passport, visa, ticket and make them easy to find, because you will have to pass through some serial check point.      2. Make copy of the important document.Anything can possibly happen, so make copy of the important docs it could be hard copy or soft copy.
 3. Don't be afraid to ask people if you have something to doubt.When you traveling alone or first timer like me, don't be shy to ask people. for example to make sure you are in the right departure gate you can just ask 4. Be nice to peopleI realize in this modern and independent era sometimes people just don't interact much. but it should not prevent you to become nice with people, say hello to people seat next to you, or maybe you can just return the greeting from the flight attendant.
    5. Be open mindedwhen you are travelling to other country, the culture will be different form where you came from. Try to respect the local laws, culture, ways of life, etc. for example try the local cuisine it's not traveling if you life the same way you do back in your country. 

Jakarta-Dubai-Houston. setelah hampir 24 jam dan sempat sedikit bermasalah dengan costum declaration akhirnya saya bisa keuar dari bandara George Bush Intercontinental Airport. sedikit tidak percaya jika saya sudah sampai di negara adidaya ini dan kemudian tiga minggu berjalan and that was one of the best time in my life. Si Iteung nyampe juga ke Amerika :) :)


Friends from LWD tech-1

Having a good time with Malaysian friend

Dinner at Olivia Garden

Nasa


Space Center



Houston Museum of Natural science_Herman Park


Herman Park